Persaudaraan Setia Hati Terate
Komsat Universitas Bengkulu
Buku Ke-SH-An





Ranting Kota Bengkulu
Cabang Bengkulu
Tahun 2015


JANJI SISWA
(WAJIB DIHAFALKAN)

Janji kesetiaan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate dengan hati yang tulus dan penuh kesadaran kami berjanji :
1. Senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, Orang Tua, Guru dan Kakak Pelatih.
2. Senantiasa menjaga nama baik Persaudaraan Setia Hati Terate dan mengharumkan namanya.
3. Senantiasa patuh dan disiplin kepada peraturan dan tata tertib yang telah di instruksikan oleh pemimpin.
4. Saling kasih mengasihi sesama anggota Persaudaraan Setia Hati Terate dengan penuh rasa persaudaraan.
5. Patuh dan disiplin dalam berlatih
6. Saling kasih mengasihi dengan penuh rasa cinta kasih sayang sesama manusia umumnya dan kepada anggota Persaudaraan Setia Hati Terate khususnya.
7. Kami tidak akan sombong dalam menggunakan Ilmu Persaudaraan Setia Hati Terate di sembarang tempat.
Demikianlah janji kami semoga Tuhan Yang Maha Esa Meridhoi dan apabila kami melakukan pelanggaran, kami siap menerima sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku. 
           
Banyak sekali arti organisasi ini sehingga dalam makna ke-Organisasian memberikan defenisi tersendiri :
PSHT Bukan Perguruan Tapi PSHT ialah Organisasi Persaudaraan.
C o n t o h ;
1.    Organisasi adalah
Sekelompok orang yang bersatu bekerja untuk suatu tujuan bersama dibawa kepemimpinan bersama dan dengan alat-alat yang tepat.          
2.    Organisasi adalah
Orang-orang yang bekerja sama dan dengan demikian ini mengandung ciri-ciri dari hubungan manusia yang timbul dalam kegiatan berkelompok.              
3.    Organisasi adalah
Kumpulan orang-orang yang tersusun secara berkelompok untuk mencapai maksud tertentu.
I. P A N C A  D A S A R                                                                               
1. Persaudaraan                                                                                                     
2. Olah Raga                                                                                                        
3. Bela Diri                                                                                                                       4. Kesenian                                                                                                                  
5. kebathinan/Kerohanian
1. Persaudaraan              
         Sebagai dasar pertama PSHT adalah persaudaraan yang kekal dan abadi atau dalam bahasa jawanya ’Sedulur Tunggal Guru atau Banyu’, atau persaudaraan seperti saudara sekandung se-ayah se-ibu. Persaudaraan yang tidak memandang nilai keduniawian (pangkat), derajat, kaya, miskin, martabat atau berintikan makhluk yang berasal dari yang maha kuasa.
2. Olah Raga
       Karena di PSHT sebagai tali pengikat persaudaraan adalah pencak silat maka didalamnya terkandung unsur-unsur keolahragaan. Dalam hal ini berpedoman pada ”Mesana incor poresano”, yang artinya: ”Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Jadi dengan demikian menciptakan manusia yang sehat lahir maupun bathin.
3.  Bela Diri
         Dengan pelajaran pencak silat dan kejiwaan yang diajarkan untuk mengenal pribadi dan untuk mengenal Sang Pencipta maka pencak silat berfungsi sebagai alat (senjata) untuk membela diri atau untuk mempertahankan kehormatan. Jadi bukan untuk mencari lawan dan sebagainya.
         PS (Pencak Silat) sebagai alat bela diri asli bangsa Indonsia yang mutunya tidak kalah dengan pembelaan diri dari luar/negara lainnya. Dengan demikian secara tidak langsung Persaudaaran Setia Hati Terate adalah ikut membangun kepribadian bangsa Indonesia.
4.  Kesenian
        Didalam pencak silat juga terkandung unsur-unsur kesenian sehingga dengan demikian tercipta pula manusia yang mengerti akan keindahan dan nilai-nilai kepribadian nasional.
5.  Kebathinan/Kerohanian
       Merupakan tujuan akhir dari Persaudaraan Setia Hati Terate, dimana kebathinan tersebut berfungsi sebagai keaslian. Jadi dalam Persaudaraan Setia Hati Terate menerima segala sesuatu yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, yang sebenarnya ciptaan yang paling sempurna sedang tujuannya adalah keselamatan, kenikmatan rohani kebahagian dunia maupun akhirat. Jadi didalam Persaudaraan Setia Hati Terate tidak diajarkan misalnya:
- Ora tedas dibacok (Tidak mempan dibacok)                                                                           
- Mangan beling (Ilmu karang)                          
- d s b.                                                                                                
         Persaudaraan Setia Hati Terate bukan organisai politik dan tidak bernaung didalam organisasi politik apapun. Tetapi Persaudaraan Setia Hati Terate adalah organisasi persaudaraan disitu terdapat susunan/terdiri seperti dalam satu keluarga atau rumah tangga.
II. T U J U A N
 Tujuan dari Pesaudaraan Setia Hati Terate ialah :                                                                             
a.  Menjalin persaudaraan.                                                                                                             
b.  Mendidik manusia bebudi luhur tahu yang benar dan salah.
Dalam hal ini :                                                                                                                                       Manusia yang berbudi luhur adalah manusia yang baik dan susila, yang mempunyai kepribadian yang tinggi. Manusia yang sudah memperhatikan norma-norma tertentu ialah: 

  1. Bebakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Bebakti kepada Ibu/Bapak.
  3. Berbakti kepada guru/kakak pelatih dan tidak mementingkan diri sendiri serta kasih sayang sesama.    
Yang tahu benar dan salah adalah manusia yang mengetahui perbedaan antara perbuatan yang salah dan benar. Tidak mungkin manusia akan berbuat benat terus, tetapi apabila dia mengetahui benar dan salah, maka apabila mereka berkumpul dengan orang-orang salah dia tidak akan mengikuti perbuatan salah tersebut dan apabila dia berbuat salah, tentu akan merubahnya atau apabila perbuatan itu di tunjukan kepada seseoramg, sedangkan ia mengerti bahwa ia salah tentu akan segera meminta maaf.
III. F A L S A F A H    
Orang PSHT berfalsafah :                                                                              
“MANUSIA BISA DIHANCURKAN, MANUSIA BISA DIMATIKAN, TETAPI SELAMA MANUSIA ITU MASIH SETIA DENGAN HATINYA (BERSIH) SENDIRI TIDAK AKAN BISA DIHANCURKAN/DIMATIKAN”. 
Atau dalam bahasa jawanya: 
 “ALUWUNG TAK ENTENGAKE PATIKU TINIBANG AKU KALAH”.                    
Amarga : *Bungah, susah, kendel, jerih iku duweke menungsa.                                                                              *Pati urip, rejeki, jodo, iku duweke sing agawe urip (Tuhan Yang Maha Esa)..                                                                                                       
PEDOMAN  :           
a     Nandur pari tukul pari, nandur tela tukul tela utawa nandur apik tukul apik lasakwalike.
          Orang PSHT itu sifatnya ngalah tetapi mengalah itu ada batasnya. Segala persoalan diselesaikan dengan baik tetapi apabila dianggap remeh kita akan menghadapinya dengan dada terbuka atau secara jantan.
Dalam hal ini ada semboyan :
CIU TAK OCAK ACIK, MERICO POLO TAK ENGGO DAKON, KAREPKU TAK GAWE APIK/BECEK DENE KOK TAMPA ALA MONGGO MAWON.
c.       Musuh tak usah dicari, kalau ada jangan lari
Dalam menghadapi lawan orang PSHT berpedoman
1.      Cilik ora kurang bakal, gede ora turah bahan, waton isih keno tak delok ora bakal mundur.
2.      Hewan gelut kalah gede kalah, nanging manungso gelut kalah gede durung karuan kalah, mergo manungso duwe akal lan budi.
3.      Ala tanpo rupo, yen gelem tandang amung sandela.
d.      Orang PSHT itu :   wedi ning yo wani                                                                                                    -  wani ning yo wedi
Maksudnya : Berani karena benar takut karena salah.                                         
      Apabila kita dipukul kita wajib membalas, sebab dalam bahasa jawanya : “Awakku iki titipane sing gawe urip yo Gusti Allah swt. Kewajibane wong dititipi iku kudu njogo lan ngopeni barang titipan mau, sing maksudte : Yen lara diobati, yen reget diresiki yo disandangi lan sak pinunggalane. Kena diumpamake yen barang - barange dewe dirusak wong, mesti yo nesu. Sing nesu dudu barange mula yen awake dhewe iki arep dirusak, masti wae sing dhuwe yo nesu. Sing ghawe awakku utawa sing ghawe aku iki ngutus aku yen awakku dirusak wong jaganen, Ojo kau umbar wae (waton ojo dhisiki).
IV. L A M B A N G  P S H T
Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate ialah :                                                                      
Persegi empat beraturan dengan dasar hitam, ditengahnya daun waru (hati) berwarna putih bertepi merah, dibawah daun waru terdapat bunga terate yang mempunyai tiga tangkai.              
bunga   
- Kuncup                                                                                                                             
- Sengah mekar dan                                                                                                             
- Mekar
Disebelah kiri terdapat garis tegak lurus berwarna putih, merah, putih. Disekelilingnya daun waru dan bunga terate terdapat senjata-senjata (pencak silat). Diatas daun waru terdapat tulisan : “PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE”. Tanpa tulisan pencak silat.
a. Dasar Hitam                                                                                                          
melambangkan keabadian, kesabaran dan kekekalan, persaudaraan yang kekal dan abadi atas dasar kesabaran
b. Dasar waru putih bertepi                                                                             
Daun waru adalah lambang cinta kasih, daun waru putih bertepi merah melambangkan cinta kasih tapi ada keberaniannya (setengah kejam) atau ada batas- batasnya
contoh :                                                                                                                 
Misalnya seorang kekasih/isteri yang menderita suatu penyakit dan hanya boleh makan salah satu makanan saja. Apabila si isteri meminta makanan yang terlarang kita harus berani melarangnya walau cinta kasih kita demikian besar kepadanya. Dan kita harus bisa mengatakan demikian, misalnya dalam bahasa jawanya :                                                                                                              “Is yi dik, mbok nangisa khender-khender nganti lohmu nangis metuh luh getih tetap  ora tak wenehi. Ananging mbesok-mbesok yen wis mari tenan, opo penjalukmu bakal tak turuti, asal ojo njaluk turune bintang lan rembulan.
CINTA KASIH YANG TAK TERBATAS                                                                        
   Apabila kita memberikan makanan yang terlarang kepada si sakit ini akan mengakibatkan fatalnya penyakit dan mungkin akan membawa maut, inilah yang dimaksud dengan cinta kasih yang tak ada batasnya.
c. Daun Waru Bersinar                                                                                           
Melambangkan pancaran cinta kasih dimana dan bagaimana pancaran itu. Bila pancaran itu baik akan membuahkan sesuatu yang baik dan apabila pancaran itu jelek akan membuahkan jelek pula, atau dengan kata lain: Nandur pari thukul pari, nandur tela thukul tela atau yang disebut hukum karma            * Wong ngalah luhur wekasane.                                                                             
           * Yen ora gelem dijiwit ojo njiwit.                                                                                            
Karma : Tidak berlaku bagi orang yang membela kebenaran atau kehormatan Misal:             Perang dan sebagainya.
d. Bunga Terate                                                                                                                                     Bunga Terate dapat hidup dimana-mana, diair, didarat, atau digunung (pegunungan) dsb. Kumpul wong sugeh ora katon melarate. Kumpul wong pinter ora inggih-inggih Kumpul wong bodo ora minteri. Bunga Terate adalah  bunga yang indah dan megah melambangkan bahwa orang SH itu simpatik dan beribawa.
Tiga tangkai bunga terate                                                                                        
Kuncup setengah mekar dan mekar melambangkan bahwa orang SH terdiri bermacam-macam tingkat kehidupan dalam masyarakat, misalnya: Golongan pangkat tinggi, tengah, rendah tapi semua tidak berbeda satu sama lainnya (sama derajatnya). Jadi tidak membedakan  si jendral dan si tukang becak (asal pandai-pandai membawa diri).
e. Garis tegak lurus putih, merah putih                                                                            Melambangkan bahwa orang SH itu harus berdiri tegak di atas keadilan. Berani karena benar dan takut karena salah. Dimana keadilan harus berdasarkan rasa prikemanusiaan dan harus tahu mana yang benar dan mana yang salah atau bisa diartikan suatu lambang yang sejati/lurus atau bertolak di tangan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Senjata                                                                                                                                
Senjata adalah suatu alat untuk mempertahankan diri, jadi melambangkan bahwa orang SH itu harus mempunyai pegangan atau piandel untuk membetengi diri, yang berupa Pencak Silat bila akan dirusak orang lain, jelas disini bahwa walau orang itu baik, ramah, dermawan tapi tidak mempunyai piandel atau pegangan untuk membentengi diri akan mudah ditindas oleh orang lain, bila sewaktu-waktu terjadi persoalan.
g. Persaudaraan                                                                                                                  
  Artinya bahwa orang SH itu sebagai dasar pertama adalah persaudaraan dan tidak diberi tambahan Pencak Silat. Sebab orang SH itu tidak mengenal pensiun (pensiunan orang SH) walaupun orang tersebut sudah jompo tak mampu lagi untuk pencak silat ini tetap dianggap sebagai saudara asal sudah syah menjadi warga SH.
h. Setia Hati                                                                                                                              
Atau disingkat SH berarti percaya pada diri sendiri atau setia dengan hatinya sendiri. Hati adalah suci untuk itu kita tidak boleh menjadi penipu atau munafiq. SH bukan singkatan suci hati tidak cocok dengan tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate.
i. Terate                                                                                                                                            
Nama tersebut selain disesuaikan dengan nama bunga yang terdapat pada lambang tapi suatu nama pemberian KI NGABEHI SURO DWIRJO, suatu nama hasil beliau bermeditasi (semedi). Yang diberikan pada kumpulan yang baru agar SH tetap jaya sepanjang masa.
HUKUM                                                                                                                             
Hukum SH Terate di dasarkan kepada tujuan dari SH Terate dan perpedoman dari orang-orang SH. Daalam hal ini di utamakan norma-norma benar dan salah .                                 
Norma-norma terbut adalah :          
a.    Apabila orang tersebut kebenarannya lebih banyak dari salahnya, maka masih dianggap benar.
b.   Apabila orang tersebut salahnya lebih banyak dari kebenarannya, maka orang tersebut dianggap salah.                                                                                        
*** Orang SH tidak boleh berkelahi sesama orang SH.
 *** Orang SH tidak boleh befikiran untuk mengalahkan orang lain tapi tidak usah                    khawatir akan dikalahkan oleh orang lain.                                                       .
1  Bukti Persaudaraan

  1. Adanya Sambung.
  2. Saling mong-kinemong.
  3. Saling tolong menolong.
  4. Dalam segala hal tidak ada rasa dendam (sentimen).
2.      Riwayat Dan Sejarah Setia Hati Terate
SH Berdiri         : Tahun 1903                                                                       
Pendiri               : KI Ngabehi Soero Diwiryo (alm)                                  
Lahir di              : Surabaya                                                                                  
Muridnya          : Bpk. Hadjar Harjo oetomo                                                                                                             Bpk. Hadjar Harjo Oetomo mempunyai putra                                                                               bernama Bpk. Harsoyo                                                               
Wafat        : Jum’at Legi 10 November 1944 dalam usia 75 tahun                                                  di Winongo Madiun, Jawa Timur                                            
Istrinya         : Ibunya Soerodwiryo (Ibu Suri jati)                                
Wafat                    : 6 April 1969                                                                      
Saudaranya            : 5 Orang   
MOTTO   :
SELAMA MATAHARI MASIH TERBIT DARI TIMUR. SELAMA BUMI MASIH DIHUNI MANUSIA SELAMA ITU PULA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE AKAN TETAP ABADI SELAMANYA. 
Organisasi Setia Hati diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer yang berdiri di kampung Tambak Gringsing Surabaya ole KI Ngabehi Soero Dwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut KI Ngebehi belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati namun, bernama “joyo gendilo cipto mulyo” hanya dengan 8 orang siswa, di dahului oleh 2 orang saudara yaitu noto atau gunadi (adik kandung KI Ngabehi sendiri) dan knevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapatkan hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana joyo gendilo cipto mulyo melakukan demontrasi silat secara terbuka di alun-alun Madiun dan menjadikan sebagai perguruan yang populer di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga. Pada tahun 1917 Joyo gendilo cipto mulyo berganti nama dengan Setia Hati.
Tahun-tahun penting di dalam sejarah Setia Hati
1.      1903, KI Ngabehi Soero Dwiryo mendirikan Sedulur Tunggal Kecer di Surabaya.
2.      1905, KI Ngabehi Soero Dwiryo mengalahkan R.M Apuk dalam pertarungan.
3.      1908, Untuk ke-2 kalinya R.M apuk di kalahkan kemudian R.M Apuk masuk menjadi  Saudara STK (Sedulur Tunggal Kecer).
4.      1915, KI Ngabehi Soero Dwiryo pindah ke Madiun.
5.      1917, KI Ngabehi Soero Diwiryo mengubah nama STK menjadi persaudaraann SH dan sejak itu nama STK dilarang di gunakan lagi, di tahun inilah juga pak KI Hadjar Harjo Oetomo masuk dalam di kecer sebagai saudara SH.   
6.      1920,  Pak Munandar Haryowiyoto masuk dalam di kecer sebagai saudara SH.
7.      1922, Pak Hadjar Harjo Oetomo masuk Serikat Islam dan di tahun ini terjadi perpedaan pendapat antara pak Harjo dengan Eyang Soero lalu Pak Harjo minta izin untuk mendirikan SH di Pilang bango.
8.      1925, Pak Harjo di tangkap Belanda.
9.      1932, 50 Kadhang SH mendeklarasikan SH yang berorganisasi di Semarang.                   
10.  1939, Kang Jasman mendirikan ESHA di Singapore (Temasek),
11.  1942, Atas usul Suratno Sorengpati nama PSC di rubah menjadi SH TERATE.
12.  1944, KI Ngabehi Soero diwirjo wafat.
13.  1948, Pengorganisasian SH TERATE.
14.  1952, Pak Harjo Oetomo Wafat.
15.  1953, Akta notaris PSH Panti.
16.  1960, Pak Warno masuk dan di kecer menjadi saudara SH.
17.  1963, R.M Imam Koesoepangat mengalahkan Syeh Wulan dalam tanding bebas di  alun-alun Madiun.
18.  1965, Pak Warno mulai melatih pemuda di sumur bor. 
19.  1966, SH Tunas Muda Winongo resmi berdiri dan tercatat di akta notaris,
20.  1969, Ibu Soero Diwiryo(Suri jati) wafat/istri,
21.  1872, Nama SHO dirubah menjadi PSH/Menghilangkan kata organisasi karena sejak  awal berdiri sudah berorganisasi.
22.  1979, Pak Munandar haryowiyoto wafat.
23.  1985, Tarmadji Boedi Harsono menjadi ketua umum pusat madiun.
24.  1987, Persaudaraan tekoyak pada karnaval  bulan agustus.
25.  1988, R.M Imam Koesoepangat wafat.
26.  1995, Persaudaraan terkoyak di gorang gareng Mangetan.
27.  1999, Persaudaraan terkoyak di Ponorogo.
28.  2001, Persaudaraan terkoyak di Plaosan Mangetan.
29.  2003, 100 tahun persaudaraan Setia Hati.
30.  2008, R.D.H Suwarno wafat.
31.  2015, Oktober Tarmadji Boedi Harsono Wafat.                                                                                                        
                                                                                                                                                               Mendapatkan Jurus :                                                                                                                                                     Dari pengalaman beliau sejak umur 14 tahun mengemban keliling Indonesia beliau membanding-bandingkan jurus dari pencak-pencak lain sehingga jelas beliau pergi ke Tiongkok untuk membiayai perjalanan beliau, beliau bekerja sebagai tukang dokar. KI Ngabehi Soero Dwirjo mempunyai 2 (dua) isteri : 1. Dari Medan                                                                                                                                 2. Dari Bandung                                   
Dengan istri yang kedua mempunyai putra 3 (tiga), tetapi meninggal semua.Bapak Harjo  Oetomo atas persetujuan KI Ngabehi Soero Dwirjo mendirikan SH TERATE pada tahun 1922 sehingga SH dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :                                                                                                                                            1. SH TERATE (Berorganisasi)                                                                                                                    2. SH WINONGO (Tidak berorganisasi).                 
Pencipta senam ialah Bapak Irsyad. Sedang senam toyak diciptakan (ditemukan) di Jakarta.
III. Perbedaan-perbedaannya :                                                                                              SH TERATE :                                                                                                                                              1. Pengesahan harus memenuhi syarat :                                                                           a. Senam 90                                                                                                                                 b. Jurus 35 + 1 Jurus kunci                                                                                                                 c. Jurus Belati                                                                                                                                     d.Toyak                                                                                                                                        e. Kripen                                                                                                                                       2. Tiap 4 (empat) tahun sekali mengadakan kongres
SH WINONGO :                                                                                                                                1. Begitu masuk disyahkan                                                                                                        2. Setelah disyahkan baru diberi jurus (latihan).
IV. Tingkatan Pencak Silat Dalam SH Terate      
 A, Siswa                                                                                                                                             a. Tingkat Polos                                                                                                               b. Tingkat Jambon                                                                                                                   c. Tingkat Hijau                                                                                                                      d. Tingkat Putih (kecil)                                                                                                      B. Warga                                                                                                                                             a. Tingkat  I            (Este Trap)                                                                                                      b. Tingkat II    (Twede Trap)                                                                                                  c. Tingkat III   (Derde Trap)
V. Syarat-syarat yang harus di penuhi untuk pengesahan :        
1. Uang Rp 1000 logam sebanyak 36 buah (harus sama jenisnya).                                              2. Lilin.                                                                                                                                               3. Sirih 1 (satu) poros, membelinya tanpa ditawar.                                                                   4. Pisang raja setangkep 2 (dua) sisir.                                                                                               5. Ayam jago yang tidak cacat dan cukup dewasa .                                                                              6. Kain mori 3 (tiga) meter atau sak dhedek sak pengawe.       
VI. Pendalaman :
Cara memelihara persaudaraan:                                                                                                                     1. Saling pengertian.                                                                                                                         2. Saling kasih sayang.                                                                                                                      3. Saling bertanggung jawab.                                                                                                                             4. Ora menang-menangan (atas dasar saling membutuhkan).
·         ORANG YANG DISENANGI DAN DEKAT DENGAN TUHAN ADALAH ORANG-ORANG YANG DISENANGI ORANG LAIN.
·         MAKIN TINGGI TINGKATANNYA, MAKIN BANYAK PULA MENANGGUNG CACAD ATAU KEKURANGAN-KEKURANGAN MAKIN BANYAK MENANGGUNG CACAD/KEKURANGAN.
VII. Orang Takut ada 4 (macam) macam :
1, Takut salah semua orang pasti pernah salah.                                                                       2. Takut malu semua orang pasti pernah malu.                                                                      3. Takut sakit semua orang pasti pernah sakit.                                                                4. Takut mati semua orang pasti akan mati.                                                   
Akan tetapi sebenarnya kita tidak perlu takut, sebab apabila masih takut (ada yang ditakuti) menunjukan belum ber ke-SH-an.       
            ***Manusia dapat berdosa tanpa berbuat apa-apa.                                                    ***Semua berita/ laporan lebih baik didengarkan, tapi semua itu belum tentu                     berfaedah dan belum tentu dimasukkan ke dalam hati.                

VIII. Arti Pembukaan                                                                                                               A. Salaman
         Artinya kita tetap bersaudara mestipun kita akan diadu ibaratnya. TEGO LARANE ORA TEGO PATINE                                                            
B. Ibu jari pada pulung hati
         Artinya Tuhan itu Maha Kuasa. Berdiri tegak (ngajir) merupakan huruf alif yang artinya satu. Kita Ingat Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dunia dan isinya.                            
C. Diatas dengan dua jari saja
         Artinya kita berasal dari Ibu & Bapak dan kita minta do’a kepadanya. Dengan dua jari saja sebab kebanyakan diantara kelima jari yang dipakai dalam pencak silat hanya dua yaitu: Telunjuk dan jari Tengah. Di dunia hanya ada 2 (dua) kejadian : SIANG                                                     MALAM, HIDUP MATI dsb.                                              
D. Turun ke bawah, kaki melindungi kemalun, dengan 2 (dua) jari menyolok tanah, atas lalu pelipis :
Artinya                                                                                     
                                   Bawah Tanah : Mohon restu pada ibu pertiwi (ibu bumi).                                            Atas : Kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.                                     Pelipis : Yakin akan kemampuan sendiri.                                           E. Pemberikan pukulan dengan kedua tangan :
Artinya bahwa saya sanggup menyelesaikan persoalan                              
F. Ibu jari pada pulung hati  :
Artinya Sama dengan pengertian a dan b di atas.
Setelah pembukaan atur nafas:                                                                                             Dalam demonstrasi minta do’a restu pada Ibu dan Bapak (Ibu pertiwi) dan Tuhan Yang Maha Kuasa, agar percaya kepada diri sendiri bisa menyelesaikan persoalan ini. Supaya orang tidak merasa kecewa dengan permainan saya dan supaya bisa selamat dari aal sampai akhir.
Pendalaman :                                                                                                                        Seorang pendekar tidak perlu berbadan besar, karena gede ora turah bakal, cilik ora kurang bahan asal kita benar.                                                                                                                   Orang Masuk SH ada 3 (tiga) tujuan :                                                                                      a. Ingin mencari teman (bolo) karena diluar banyak mempunyai musuh dan lawan.       b. Ingin mencoba melatih.                                                                                                             c. Ingin menjadi warga yang sungguh-sungguh.
**Seorang warga SH yang sudah disyahkan, lebih berguna dari pada 1000             (seribu) orang      siswa yang belum disyahkan.                                                                                                         **Seorang warga SH yang sudah disyahkan berarti diterima dan diakui oleh orang-orang SH. Sebagai warga SH ia kelak harus dapat membuktikan adanya manusia yang berbudi luhur yang tahu benar dan salah.                                                                                                     **Seorang SH Tego larane ora tego patine. Tak penah kesepian apabila masih merasa kesepian berarti ke-SH-annya   kurang mendalam. Orang SH itu tidak mengenal jalan buntu dalam menghadapi soal yang sulit, kesukaran memang berat tetapi hal ini dianggap suatu kebiasaan.                                                                                                                            **Seorang pelatih harus bisa membimbing siswa-siswanya, sebab kalau tidak bisa, dapat diperalat siswanya.                                                                                                                     **Bila seorang siswa SH yang dalam latihannya meliat kesana kemari dan kelihatanya tidak tenang atau bergurau saja maka siswa tersebut tidak    bisa dipercaya.
“SURO DIRO JOYONINGRAT LEBUR DENING PANGASTUTI”                         Semua kekuatan, keganasan, akan hancur dengan pemuji rahayu yang berlandaskan kekuatan.Semua itu akhirnya menuju sempurna”.
KEBATINAN                                                                                                                               Ilmu kebatinan ada 2 (dua) macam :                                                                                     1.Kebatinan asli (dari alam).                                                                           2.Kebatinan ilmu karang (yang harus dijahui).
DEN ASIH MARANG SECANGNING DUMADI                                           Pendalaman                                                                                                                                Orang SH itu dimana berada, apabila jadi tukang becak ia akan menjadi pimpinan dsb. Di SH tidak istilah bapak isme, sentralisme, dan kyalisme dan sebagainya seperti pencak silat lainnya. Maka ayahisme/kyalisme itu apabila pimpinannya dikalahkan maka semuanya takutlah. Tetapi tidak dengan SH, apabila yang satu kuat dikalahkan belum tentu yang lain dapat dikalahkan                              
Persaudaraan di SH selalu kekal dan abadi, karena didasarkan pada :
a.      Kesabaran.
b.      Ukuran benar dan salah.
c.       Tidak ada istilah pensiuanan SH atau dengan kata lain: Persaudaraan SH Terate adalah persaudaraan seperti ayah dan ibu serta anak.
Kata-kata Mutiara.
1.      Wong iku yen wani rekasane sing ketemu bejane.
2.      Yen wani mati sing ketemu addoh saka bebaya pati.
3.      Wong iku yen ngajab senenge sing ketemu rekasane.                                                                    
4.      Sekalipun diam, tetapi kalau ada persoalan yang sulit haruslah jadi pelopornya.
5.      Wong urip iku mesti bakal kelangan,


SOLO SEPEL                                                                                                                       Gunanya :
a.       Untuk menunjukan pada umum bagaimana pencak silat itu pada gerak sendirian.   
b.      Untuk mempertahankan prestasi kita.                                                                         Rahasia solo sepel :                                                                                       Semua gerakan yang dilakukan tidak boleh dipikir, dalam hal ini agar banyak melatih mempertajam perasaan. Tandanya perasaan dapat mengikuti suasana. Persoalan dapat solo sepel adalah: Semua gerakan saya adalah benar, sayalah yang paling baik.                      Isinya :                                                                                                              Bagaimana kita menghadapi musuh yang sebenarnya.                                         Mimik :                                                                                                            Jangan pelilikan, kelihatan berwibawa. Gerakan disesuaikan dengan irama yang ada. Misalnya pada gamelan, pukulan dijatuhkan pada gong dsb.                                                 Dalam solo sepel :                                                                                          Harus memiliki/penguasai 3 (tiga) macam permainan yaitu :                                1. Permainan atas                                                                                                        2. Permainan tengah                                                                                                             3. Permainan bawah
RAHASIA PUKULAN :                                                                                                      Pukulan, memang orang bisa jatuh karena kerasnya pukulan, tapi sesungguhnya orang bisa jatuh dipukul karena tidak tahu arah pukulan.                                                  Contohnya :  
a.       Seorang pemain sepak bola/ kiper misalnya dalam menangkap bola yang bagaimnapun kerasnya tidak jatuh karena tahu arah bola. Akan tetapi pemain itu apabila sedang berjalan-jalan, kemudian sekonyong-konyong dan bola mengenai anggota badannya (misalnya kepala) maka besar kemungkinan ia akan terjatuh, karena tidak tahu arah bola yang tiba-tiba mengenai anggota badanya tersebut.
b.      Orang turun dari tembok pada waktu siang hari ia tidak jatuh karena mengetahui arah mana ia harus melompat. Tapi pada malam hari bisa jatuh bahkan mungkin keseleo, walaupun sebenarnya tembok tersebut tidak tinggi, Karena ia tidak tahu arah loncatannya.
Jadi pukulan bisa memjatuhkan, kesalahan pukulan itu tidak memakai awalan demikian pula dengan tangkisan segala sesuatu yang diyakini dan dilatih tentu akan jadi miliknya, tetapi si pemilik tidak merasakan, demikian pula pukulan dan tendangan dilatih secara teratur. Jasmani yang dilatih dengan baik berangsur-angsur dapat diperintah oleh rohani dan inilah yang dinamakan ghaib atau reflek, syarat untuk memukul sampai jatuh atau bisa jatuh (menjauhkan) ialah pukulan yang bisa menjatuhkan pukulan itu harus tepat bagian  yang seimbang oleh  karen itu manusia dapat bergerak atas bagian kanan dan kiri.         Orang yang peng-pengan ialah : Orang yang dapat memukul persis tepat bagian badan lawannya. Karena manusia itu yang dipukul hanya badan ini saja.                                      


Tangkisan ada 3 (tiga) macam :
1.      Tangkisan yan baik adalah menghindar.
2.      Apabila terlambat menghindar baru dapat diadakan benturan.
3.      Apabila mengadakan tangkisan no. 1 dan 2 ini masih selalu/terlambat  kita adakan pembuangan pukulan..Gerakan yang mengurangi tenanga adalah gerakan yang  mengeluarkan nafas pada waktu payah.Orang yang bertindak itu haruslah mengetahui patokan  kemudian baru bertindak. Ingat teori tanpa praktek tak bisa, praktek tanpa tiori adalah gila. kendel wani iku nduwe patokan kudu empan lan mapan.                                                                               
Sambung agar menjadi baik                                                                                                      1. Permainan dasar jurus baik (senam dan jurus),                                                                    2. Tekhnik (praktek) Yakin atau                                                                                      3. Percaya pada diri sendiri.
          “Ilmu yang benar adalah ilmu yang sederhana,                                                            Ilmu yang sederhana adalah ilmu yang asli”. 
Dalam menghadapi sesuatu jangan ikut-ikutan, kudu ngenggoni cekelane, Barang iku yen diobati abot, yen diantepi dadi antep. Bisaku yo ngene iki, ”apik yo ngene iki, elek yo ngene iki“. Kowe gula-gulata, kowe boksen-boksena, menang kowe bejo kowe, cilaka aku menang aku dak embek-embek ya aja lara intil-intilmu. Wong gelut iku yo ora kalah yo menang, yen ora kenek yo kenek.
**Orang yang berjiwa besar, tandanya suka ngalah galam hal yang kecil-kecil Soal yang  besar baru bertindak.
**Kesempurnaan hidup manusia ada 3 (tiga) dalam pewayangan di gambarkan :                            - Jenaka (arjuna)                                                                                                                    - Kresna                                                                                                                               - Punta Dewa
Tanda Orang Setia Pada Hatinya ( SH )                                                                                         1. Ora Gumunan                                                                                                                        2. Ora Kagetan                                                                                                                        3. Yakin Wani Ngelakoni ( Ngelakoni ).
Kebenaran ada 2 (dua) macam :                                                                                                     1. Benarnya Sendiri                                                                                                             2. Benarnya Umum.
Dalam hal ini ialah benarnya sendiri jangan menyinggung benarnya umum, apabila benarnya sendiri sudah diyakini (dipercaya) maka akan menjadi benarnya umum.
Takdir
ialah suatu usaha diluar kemampuan manusia.           

Melatih Melek
Melatih wibawa, syarat-syaratnya ,ialah tak boleh memikirkan hal-hal yang buruk, sedangkan makan jangan-jangan dikurangi. Apabila ngelakoni jangan hanya satu jalan saja, untuk agul-agul, misalnya perasa saja, tetapi pililah yang cocok untuk kita. Nafsu itu biasanya dihilangkan apabila sudah kebangetan, asal kita berani tanggung jawab, semuanya yang tertahan biasanya akan menjadi-jadi. Agar menjadi baik semua harus blak-blakan (terus-terang). Segala sesuatu yang    terlarang bolrh digunakan sebagai obat, asal jangan menjadi kebiasaan.                                                        
CONTOH: Seorang Islam sedang menderita sakit dan obatnya hanya daging babi misalnya,                 itu boleh digunakan asal sebagai obat (penawar lapar) di daerah terpencil yang tak           terdapat makanan apapun.
Cara Teknik Mengatasi Keributan                                                                                              a. Dua lawan dua                                                                                                                          Apabila lawan kita sedang kripen dan kita sedang menghadapi lawan yang satunya maka lawan yang satunya kita tinggalkan terlebih dahulu untuk membantu teman yang sedang kripen, jadi perhitungan selanjutnya musuh tinggal satu berarti menurut perhitungan menang.
b. Satu melawan lebih satu orang                                                                             Diusahakan :
1.    Jangan sampai terkepung.
2.    Kita harus menguasai medan pertempuran.
3.    Lawan yang lemah kecil kita hancurkan dahulu.
4.    Dilarang main bawah.
5.    Tangkisan hanya tangan saja.
6.    Tendangan hanya sasaran depan (Tendangan A)
7.    Tendangan B hanya sasaran belakang.
8.    Tendangan T hanya sasaran samping.
9.    Jangan terlalu banyak mengelurkan tenaga.
10.  Harus berputar-putar untuk berkonsentrasi

c. Dua melawan tiga atau lebih
1.    Apabila sedang engkel-engkelan dan kita dalam keadaan dikepunng, maka lawan yang ada dikiri kanan kita puluh dahulu dengan cara tiba-tiba sebab ia tidak mengetahui bahwa ia akan dipukul dan jatuh maka musuh sudah berkurang satu dan seterusnya.
2.    Jangan sampai terkepung.
3.    Jangan banyak mengelurkan tenanga
4.    Jangan sampai main kripen.
5.    Jangan main bawah.
6.    Kita harus memencar untuk menguasai medan.
7.    Lawan didepan kita serang dengan tendangan A.
8.    Lawan disamping kita tendang dengan tendangan T.
9.    Lawan di belakang kita tendang dengan tendangan B.
10.    Serang daulu lawan yang dianggang lemah atau kecil.

d. Menghadapi lawan dipesta                                                                                                                   Duduk harus dipojokan kursi
Gunanya :
1.      Apabila kita menyerang dengan sandaran kursi, sandaran kursi kita pegang sambil diayunkan dibantu dengan tendangan A,B,C dan T mana yang diperlukan.
2.      Kalau lawan maju bersama-sama, kita loncat diatas kursi sambil melayani lawan dengan meloncat-loncat dari kursi yang satu ke kursi yang lain.
e. Cara menghadapi orang banyak (Berpidato).  
1.      Urat-urat harus kendor (bebas).
2.      Sebelum mulai harus menenangkan diri, kata-kata dan pandangan harus lurus, diri supaya tidak gentar.
3.      Setelah tenang baru mengucapkan kata-kata dan pandangan harus berkeliling ini untuk mengambl kewibaan.
ILMU KEBATINAN
            Mati  sak jroning urip, urip sak jroning pati.                                                            HUKUM KEBATINAN
Ø  Imzi Kuat
Ø  Kudu padha njaba njero aja ngapuse ciptane.
”SAPA SING SALAH ORA NGERTI SALAHE, BAKAL LESTARI OLEHI  SALAH, SAPA SING MENANG SEWENANG-WENANG, ORA LESTARI MENANG”.
ILMU KEBATINAN
Ilmu kebatinan terbagi menjadi dua :
1.      Ilmu putih      : Menggunakannya untuk memayu hayuning bawana.
2.      Ilmu hitam      : Untuk merusak hayuning bawana atau dengan kata lain                                            ilmu hitam itu bertentangan dengan jalannya hukum tuhan        atau                              karma.                                                                                          Sebenarnya ilmu itu sama dasarnya, tetapi cara penggunaannya yang berlainan.
Contoh:
Dalam pewayangan ilmu putih dipakai oleh Rama dan ilmu hitam dipakai oleh Dasumuka akhirnya hancur lebur.
ROH ada 4 (empat) macam :
1.      Sempurna
2.      Ngelambrang.
3.      Nyaliro batoro.
4.      Nitis .

Jagoang
Biasanya dilakukan pada malam  hari, dan seharusnya bercakap-cakap tentang perihal yang baik saja, sebab pada waktu itu roh-roh ikut mendengarkan apa-apa yang baik dan bila mereka merasa ditolong, dia akan menjadi pengasuh (Pelindung).
Tercapainya suatu tujuan ada 3 (tiga) macam :
1.      Resiking ati.
2.      Manteping tekad.
3.      Kareping laku.
*** Wong Sekti Kalah Karo Wong Ngerti, Wong Ngerti Kalah Karo Wong ketrimo.
GURUNIRO: GURU DAN RATU UGO WONG TUWO
·         Nita / anak/ remaja meniru sang guru, Raja lan wong tuwo
·         Tidak beresnya anak-anak mengikuti mereka
Dari Bapak Sastro Harjono (mbothok) manusia terdiri dari   :
1.      Jasmani
2.      Jiwa.                                                                                                              Jasmani harus diatur – taberi dan tetap                                                                           Makin taberi makin teratur dan mantap makin baik.
Usaha Lain   
            Agar jasmani tetap waras dan di SH latihan jasmani diusahakan dengan latihan pencak silatnya (Senam, jurus, kripen, toya) dll.
Sarasehan
            Juga baik disertai dengan latihan-latihan sambung (semayam) pada zaman dahulu test mendapati :
1.      Jurusan
2.      Pasangan
3.      Variasi (Kembangan)
Orang SH itu harus berdiri digaris kebenaran
Melatih diri untuk berdiri diatas kebenaran/ keadilan dengan didasarkan oleh rasa ke Tuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan. SH itu seharusnya dibawa ketata keprimanusiaan, memberantas ketidak adilan itu sangat berat. Isi pendidikan itu kerohanian SH harus dilatih dengan bersemboyan :”BERANI KARENA BENAR”.
Contoh            :
Orang laki-laki/ suami selalu merasa benar pada istrinya karena orang laki-laki itu menang. Inilah yang seharusnya kita pikirkan (tepo seliro).  
Wasiat SH TERATE
1.      Berbakti kepada Tuhan, Orang Tua dan Gurunya.
2.      Bersifat kesatria dan tetap berkepribadian.
3.      Menjaga kebaikan nama SH TERATE pada umumnya.
4.      Berdiri diatas keadilan, kebenaran dan tidak boleh berat sebelah.
5.      Bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
6.      Menjaga ketentraman dan menjunjung tinggi nusantara dan bangsa Indonesia dengan penuh kecintaan dan kesetian hatinya.
7.      Membuktikan sebagai negara yang merdeka.
8.      Melenyapkan kepentingan diri sendiri.
9.      Kekal dalam persaudaraannya dan menguatkan sifat tolong menolong diantara sesama umat manusia umumnya, bangsa Indonesia khusunya terutama dengan sesama warga SH TERATE.
Mori & Pengertiannya
1.      Mori adalah kain putih (bukan teteron) yang panjangnya minimal sak dedek pengawe. Atau paling panjang 3 (tiga) meter.
2.      Mori merupakan lambang / tanda setelah disyahkan sebagai warga SH TERATE, telah mendapat materi senam, jurus dan sebagainya yang telah ditentukan.
3.      Mori berwarna putih artinya setiap kita melihat mori (hati kita) berjanji akan putih selamanya seperti mori, berbui luhur tahu benar dan salah.
4.      Dengan meiihat mori kita ingat kepada Allah SWT, merupakan pasrah dan ikhlas kita kepada tuhan, bahwa kita siap dipanggil tuhan, dimana dan kapan saja, dan mati itu hukumnya wajib dan apabila mati mori itulah sebagai kafannya (pembungkus mayatnya) dan tidak merepotkan orang lain.
5.      Allah Swt Yang Maha Asih, murah, maka mori tersebutpun akan diberi rahkmat atau kekuatan oleh Allah SWT, dan apabila keluarga kita yang sakit pakailah mori tersebut, dan mintalah kepada Allah SWT agar disembuhkan kembali.
LARANGAN MORI
1.      Mori dilarang dijemur dipanas matahari dan disertika.
2.      Mori disimpan tidak boleh dicampur dengan barang-barang lain (selalu diletakkan paling atas).
3.      Tidak boleh ipinjamkan kepada siapapun.
4.      Tiak boleh dipakai disembarang tempat/ bukan pada tempatnya.
CARA MENCUCI MORI
1.      Mori dicuci dibulan syuro (Muharram) dengan kembang dan memakai tempat yang bersih.
2.      Boleh dicuci dengan bersih namun harus dibilasi sampai bersih baru dicuci dengan kembang setaman.
3.      Setelah dicuci larang dijemur dipanas matahari, cukup dalam rumah.

KEWAJIBAN
*** Mori harus dipelihara sedemikian rupasehingga terjamin keamanannya dan tetap terjaga kebersihannya disimpan ditempat yang aman.
TAMBAHAN
1.      Pakaian Hitam, pakaian tersebut harus baru dan bersih sesuai dengan ukuran dan aturan dalam anggaran dasar SH TERATE.
2.      Mori, yang baru dibeli dari toko, dilarang dijahit, dicuci, disetrika.
3.      Ayam Jago, ayam jago dipilih yang cukup dewasa mempunyai taji atau jalu dan mempunyai tubuh yang utuh, sempurna atau tidak cacat.
4.      Lilin, sebanyak 5 (lima) batang, atau sesuai dengan kebutuhan.
5.      Suruh (Sirih), dibeli sebanyak satu poros dan waktu membeli tidak boleh dipilih dan ditawar-tawar.
6.      Uang mahar atau tembusan, uang mahar terdiri dari satu jenis dan sama nilainya sebanyak 36 buah wajib dibawa pada waktu pengeceran.
7.      Ketan putih, dibutuhkan menurut kebutuhan/ disesuaikan.
8.      Pisang rojo, pisang rojo sebanyak satu tangkep (dua sisir) dan dipili yang baik utuh.
9.      Gelas, gelas yang putih bersih (polos) tidak bewarna (kembangan).
10.  Warga yang ditugaskan, warga yang yang dimaksud adalah para warga yang ditunjuk oleh dewan pusat, yang berhak untuk mengecerkan.
11.  Ambengan, ambengan ini menurut tata cara/ upacara pengeceran SH TERATE dibuat sesuai dengan petunjuk.
12.  Lain-lain, bila mana diperlukan.
Adapun yang perlu disiapkan oleh calon yang akan disiapkan oleh calon yang akan disyahkan sebagai warga ialah “ketentuan dari no 1 (satu) s/d no. 9 (sembilan). Dan pada malam pengeceran dilarang membawa benda-benda lain kecuali yang telah ditentukan oleh panitia pengeceran. Dan tidak memakai celana dalam dan untuk calon wanita tidak memakai BRA. Dan bagi laki-laki dan wanita memakai pakaian hitam-hitam.
MOTO            : “Orang yang baik adalah orang yang keras pada dirinya sendiri dan lemah lembut                kepada orang lain”.      “Tidak ada kebahagian tanpa penderitaan, JERBASUKI                     MOWO BEO”.
KATA-KATA MUTIARA
Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti.
             Artinya : keangkara murkaan di dunia, dapat dihancurkan dengan cinta kasih.
Aja Sok Rumangsa Bias Nanging Sing Bias Rumangsa.
             Artinya : jangan meras lebih tapi dapatlah menempatkan diri.
Kayenak Tyasing Sesame, Leladi Sesamining Dumadi.
             Artinya : membuat kenyamanan hati/ perasaan orang lain, melayani sesamanya.
Sak Apik-Apike Uwong Yen Aweh Pitulungan Kanthi Dedemitan.
Artinya : sebaik-baiknya orang memberikan pertolongan/ bantuan tidaak perluorang
   lain mengetahuinya.
Sepiro Gedhene Sangsoro Yen Tinampa Among Dadi Coba.
Artinya : seberapa besarnya penderitaan bila diterima, merupakan cobaan dari Tuhan  
   YME.
Aja Waton Ngomong Yen Ngomong Nganggoa Wewaton.
            Artinya : jangan asal bicara tetapi bicaralah dengan dasar.
Aja Was Mundhak Tiwas.
            Artinya : jangan ragu-ragu bertindak kalau ragu-ragu tidak akan berhasil.
Aja golek wah mundhak owah.
            Artinya : jangan mencari pujian yang akhirnya membuat lupa diri.
Apik’o Koyo Ngopo Yen Dudu Hak’e Ojo Mbok Melik, Elek’o Koyo Ngopo Yeniku Hak’e Tomponen Kanthi Bungahe Ati.
            Artinya : sebaik apapun bila itu bukan haknya jangan sekali-kali ingin memiliki,                                 sejelek apapun bila itu haknya terimalah dengan hati yang ikhlas.
ARTI SABUK TINGKATAN SISWA
1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM
Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yang berada di tingkat polos adalah siswa yang buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yang baru belajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
2. ARTI SABUK JAMBON/PINK
Sabuk jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yang mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yang benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yang terbit atau sifat matahari yang terbenam, yaitu sifat yang mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya. 
3. ARTI SABUK IJO/HIJAU
Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yang sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yang di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH Terate.
4. ARTI SABUK PUTIH (kecil) 
Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yang terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate, Sabuk putih berart bahwa seseorang yang telah mencapai tingkatan ini adalah orang yang telah mengerti atah yang sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan anatara benar dan salah. Pada tingkatan ini seorang siswa akan menamatkan pelarajan SH Terate baik pelajaran olah kanuragan (Beladiri) maupun pelajaran kerochanian/ ke SH an. Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yang diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip  kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yang mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan “Tiniti Liring, tidak diingati.

Dasar PSHT
Persaudaraan Setia Hati Terate
1.      PERSAUDARAAN
Persaudaraan mempunyai arti Persahabatan yang sangat karib seperti layaknya saudara, pertalian persahabatan layaknya pertalian saudara. Di Organisasi PSHT, bila ada anak/ orang dewasa mengikuti latihan (mendapatkan ajaran dari SH mereka disatukan perasaan senasib yang layaknya saudara) sehingga timbul rasa bila ada 1 (Satu) yang sakit maka yang lain akan merasakan sakit juga.
2.      SETIA HATI
Setia mempunyai makna mempunyai keteguhan dalam hati (tidak munafik). Siswa PSHT dilatih dan dididik mempunyai keteguhan hati sehingga mempunyai pendirian yang kokoh, tidak mudah goyah oleh bujuk rayu apapun sehingga setiap siswa maupun anggota PSHT (WARGA SH) bisa menjauhkan diri dari sifat-sifat munafik.
3.      TERATE
Terate merupakan tumbuhan air berdaun melonjong lebar, bunganya putih kadang kadang ada yang merah jambu yang mekar dimalam hari. Bunga terate bisa hidup di air yang bersih dan bisa hidup di air yang kotor namun tetap indah menawan. Mempunyai arti Siswa maupun Warga SH Terate diharapkan bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi lingkungannya. Bila siswa /warga SH Terate hidup di daerah yang kelam (masyarakatnya senang judi, senang mabuk, senang zina, senang mencuri) maka Orang terate tersebut harus bisa menyadarkan anggota masyarakat yang sesat tadi kembali ke jalan yang benar, jangan sampai siswa/warga SH Terate malah terjerumus dilembah kekelaman juga.
4.      HATI PUTIH DIPAGARI WARNA MERAH NAMUN TETAP BERSINAR
Maksudnya bahwa manusia itu mempunyai sifat yang baik dan terpuji (dilambangkan hati putih), namun satu sisi manusia dibekali oleh nafsu. Disini kalau manusia mampu mengendalikan nafsunya maka diharapkan hatinya akan menjadi suci/bersih dan dapat bersinar (menjadi penerang lingkungan). Harapannya siswa/Warga SH Terate haruslah mampu menjalankan hidup yang baik dimasyarakat sehingga dia bisa menjadi penerang masyarakatnya.
5.      PETA MERAH PUTIH BERDIRI TEGAK
Berani karena benar takut karena salah. Merah berarti berani; sedang putih menyimbolkan kesucian.Kebernaran harus ditegakkan dengan kesucian diri. Siswa SH/Warga SH haruslah berani menegakkan kebenaran dan keadilan dimuka bumi ini namun harus dilandasi kesucian diri (tanpa pamrih/ imbalan/ pujian).
6.      MACAM-MACAM SENJATA
Orang hidup itu haruslah mempunyai pegangan, prinsip biar tidak sesat hidupnya.
Jurus Setia Hati Terate dan Landasan Idiil, Kerohanian.
Jurus pencak silat PSHT meliputi 36 jurus dimulai dari jurus 1 sampai dengan jurus 36. Dalam jurus–urus pencak silat PSHT itu adalah penyatuan dari berbagai pencak silat yang terdapat dan mempunyai dasar hidup di Indonesia. Ini tidak berarti, bahwasannya unsur–unsur pencaksilat lain di luar Indonesia tidak tersirat didalamnya. Keistimewaan jurus – jurus PSHT terekam pada jurus 25 dan jurus 12 ini menunjukkan identitas dari kepribadiaan serta jiwa dan semangat Persaudaraan Setia Hati Terate. Jurus 25 biasanya dipergunakan pada permulaan sambung sebagaiisyarat salam pembuka (uluk salam), kemudian melangkah dengan gerak jurus 12. Isyarat–isyarat tersebut dilakukan dengan sikap wasapada dalam menghadapi atau berhadap–hadapan dengan kemungkinanserangan secara mendadak atau tiba– tiba.Gerak langkah jurus–jurus PSHT pada dasarnya mewujudkan garismelurus. Memang terdapat pula jurus–jurus bersiku silang, namun tetapmembentuk langkah yang lurus pula. Beberapa jurus gerak langkaknyamundur pula. Tetapi jalannya tetap lurus. Gerak langkah lurus itumengandung makna, bahwa semua tingkah laku seorang SH-wan dalamkeadaan bagaimanapun, harus berlandaskan pada hati lurus, tidak nerliku,tidak plin–plan. Menyamping atau mundur selangkah untuk menghindaribahaya yang sifatnya untuk sementara, asalkan hati tetap lurus.
Landasan Idiil/ Kerohanian
Jurus 25 Jurus 25 adalah jurus yang dilakukan pada permulaan pembukaan sambung sebagai isyarat salam (uluk salam). Yang merupakan isyarat memberikan doa harapan selamat sudah barang tentu yang dimaksud dengan doa harapan selamat ialah doa harapan selamat lahir batin. Semuayang dijumpai disekitarnya, tanpa membedakan pangkat dan tingkat kedudukannya. Pemberian salam ini menunjukkan keakraban kehalusan budi, dikarenakan suka menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa membedakan status sosial apapun. Gerak langkah jurus 25 dimulai dengan, membungkuk merendahkan tubuh sambil menyentuh tanah, lalu berputar kekanan dan kekiri (atau sebaliknya). Gerakan membungkuk merendahkan tubuh ini mengandung arti “merendah diri,” jadi menunjukkan dengan merendahkan hati. Tidaklah salah salah satu isi dari PANCA PRASETYA ialah Sungguh–sungguh saya akan merendah hati dan menjauhkan diri dari watak sombong.   
Berputar/memutar kekanan dan kekiri memperingatkan kitapada lingkungan sekitar kita yang terdekat. Janganlah sekali–kali meninggalkan atau melupakan lingkungan disekitar kita yang terdekat, karena sewaktu–waktu kita membutuhkan uluran tangannya. Merendahkan tubuh kedepan dengan menyentuh tanah berarti “mau dan ihklas berendah hati untuk mengormati dan untuk salam yang paling rendah sekalipun. ”Tiada sesuatu yang paling rendah dari tanah yang kita injak. Namun dari dalam tanah yang kita memperoleh sebagian dari tenaga dan daya kekuatan kita berasal dari tumbuh–tumbuhan dan air minum. Tidakkah tanah itu salah satu anasir dari tata susunan kehidupan jasmani kita. Unsur–unsur kehidupan jasmani manusia berasal dari unsur–unsur tanah, air, api, udara. Dan daya kekuatan jasmani kita berasal dari sari–sari empat anasir tersebut dalam bentuk zat–zat yang terdapat dalam makanan danair minum, selanjutnya tidakkah kita mendapatkan yang kita makan dan minum sehari–hari itu langsung atau tidak langsung dari keringat dan jerih payah golongan yang terendah dalam masyarakat yaitu petani. Bukan insinyur pertanian yang menghasilkan padi. Tetapi petani yang setiap hari memelihara padi hingga padi panen dengan baik. Betapa rendah akhlak budi pekerti kita, jika kita melupakan mereka. Setelah menyentuh tanah, kita membuka tangan dengan maksud mohon doa restu. Dengan segala kerendahan hati menghormat serta memberi salam (uluk salami) siapa saja yang berada disekitar kita, sampai yang paling rendah sekalipun. Dengan diiringi harapan, agar semuanya dalam keadaan selamat dan sejahtera lahir dan batin. Menunjukkan kebersamaan jiwa dan keluruhan budi seseorang, karena orang itu tahuberterima kasih atas kebaikan orang lain. Sementara itu sudahkah kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menghidupi dan memberikan sehari– hari Gerakan selanjutnya menarik kaki yang belakang kemuka menjadi sejajar, dalam keadaan dan sikap berdir tegak. Sementara kedua belah tangan di angkat setinggi pelipis dalam sikap: ”memajatkan doa”. Sikap ini hendaknya dengan panjatan doa menurut agama dan keyakinan masing–masing sikap ini menunjukkan ketakwaan seorang SH-wan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keadaan bagaimanapun juga seorang insan SH harus selalu berdoa demi keselamatan diri pribadinya berikut yang berada dilingkungan sekitarnya. Dengan demikian secara singkat jurus 25 berisikan dengan segala kerendahan hati menghormat serta mengharapkan keselamatan semuanya yang berada di sekitar, termasuk yang terendah sekalipun, diiringi dengan permohonan doa restu serta panjatan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksakan tugas. Kemudian kembali berdiri mengambil sikap berdiri di AS, mengahdapkan pribadinya berkiblat kepada Tuhan dengan penyerahan secara total.
            Jurus 12 Jurus ini berisikan isyarat memberi salam kepada seseorang yang sedang dihadapi secara langsung. Dalam keadaan biasa, apabila kita bertemu dengan seorang yang baru kita kenal, kita tentu saling memberi salam atau berjabat tangan.
Bagi seorang insan SH-wan berjabt tangan itu tidak hanya terbatas kepada seorang kawan saja, tetapi kepada siapapun yang sedang dihadapi secara langsung, meskipun lawan sekalipun. Kepada lawanpun kita harus mengahrapkan keselamtannya lahir batin. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa jurus 25 dan jurus 12 disamping menunjukkan identitas dan kepribadian seorang insan SH-wan, juga memancarkan sinar keluhuran budi dalam mengahdapi tantangan dari siapapun, baik tantangan dari siapapun, baik tantangan itu datang dari kawan atau dari lawan.
Jurus 20 dalam pencak silat SH tidak dinyatakan dalam jurus– jurus yang lain, karena dihubungkan dengan sifat 20 Yang Maha Esa. Sifat 20 Tuhan itu pada hakekatnya mengejawantahkan ke Esa an, dan keagungan Tuhan, tiada lain yang agung kecuali Tuhan oleh karena yang disebutMaha Esa dan Maha Agung. Sifat 20 Tuhan harus kita sadari, harus kitasadari, harus kita yakini. Harus kita rasakan didalam Hati Sanubari kita. Esa dalam artinya Sawiji, tunggal, mutlak utuh bulat. Ke Esaan Tuhan itu menunjukkan kepada kita, bahwa Tuhan adalah :a.Esa pada Dzatnyab.Esa pada Sifatnyac.Esa pada Namanyad.Esa pada Af’’al atau Maka artinya Sifat ke Esaan Tuhan itu melingkupi, menyerapi dan menyertai alamseisinya dalam Tata Wisesa, Kuasa, dan Karsanya. Kenyataan sejati ini tidak dapat dijangkau dengan akal pikiran maupun panca indra. Akal pikiran dan panca indra masing–masing mempunyai sifat yang terbatas. Sedang ke Esaan Tuhan tiada batas dalam ukuran waktu dan ruang, tiada banding, kesamaan dan persamaannya, kekal, abadi sepanjang masa. Tidak mungkin ke Esaan Tuhan itu dapat dinilai atau diukur dengan ukuran yang serba terbatas. Meskipun demikian sifat ke Esaan Tuhan itu dapat dan mungkin kita amati dengan “rasa pengrasa yang halus dan mendalam.”Yaitu rasa kebatinan kita. Untuk meyakini eksistasi dari keEsan Tuhan kita hendaklah menghayati dan mendalami dan melatih sapta wasita tama yang ke tujuh. “Barang siapa melatih rasaning rasa insya-Allah ia dapat laun akan terasa rosing rasa.” Jurus 20 itu menjiwai 35 buah jurus yang lain dalam suatu totalitas. Nilai spiritual jurus 20 itu sangat luas dan mendalam diibaratkan samudra yang tak bertepian. Pada hakekatnya jurus 20 itu bersambung berkaitan dengan Iman dan Taukhid. Berhubung dengan itu sulit dan tidak mungkinlah jurus 20 itu dinyatakan dengan suatu lukisan atau rangkaian kata–kata. Dengan pengahayatan dan latihan–latihan olah jiwa yang teratur, terarah dan mantap jurus 20 dapat dijajaki, didalami sampai terasa sendiri apa dan bagaimanakah sesungguhnya jurus 20 itu sebenarnya. Secara singkat jurus 20 dapat disimpulkan sebagai berikut: “mensanubarikan diridalam pribadi.” Ini berarti diri lebur menyerap masuk kedalam Hati Sanubari. Dengan demikian diri dengan pribadi atau Hati Sanubari manunggal sawiji, tungal dan utuh. Manusianya pun mewujudkan suatu totalitas yang mandiri yang berarti sadar akan adanya atau eksistensi sendiri dalam hubungannya dengan alam semesta dan Penciptanya. Sikap diri pribadinya terhadap Ilahi akan berwujud penyerahan secara total kepada Sang Pencipta seluruh alam raya ini. Selanjutnya akan tiada jarak atau antara Objek dan Subjek Mutlak. Apakah yang harus dihayati untuk menggapai jurus 20.a. Melatih menguasai berdiri Alif.b. Melatih Sapta Wasita Tama yang ke tujuh dengan landasan pernafasan menurut ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate. Segala sesuatu dilakukan yang dikerjakan dengan keiklasan hati. Tidak merasa dipaksa atau karena terpaksa. Ihklas disini mencakup “pantang menggerutu” karena menggerutu itu berarti ingin mengatur Tuhan,sebab merasa diperlakukan tidak adil, tidak sesuai dengan keinginanya. Dalam segala hal selalu mendahulukan Tuhan dari sesuatu yang lainkarena. “barang siapa mendahulukan sesuatu daripada Tuhan, maka dia itu belum beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jikalau engkau sudah tidak bimbang dan ragu lagi, bahwasannya engkau merasa manunggal dengan Tuhan, maka sesungguhnya semua sudah ada padamu, keperwiraan, kejayaan, kewibawaan, kesejahteraan yang bersifat lahir batin atau jasmani dan rohani sudah kau kuasai. Dengan tiada aji atau mantera apapun dapat mempengaruhimu, karena semua kekuatan sudah kamu miliki dan kamu kuasai, tiada lagi yang perlu dikejar. Hanya Tuhan Pencipta alam raya ini yang paling sempurna tiada manusia didunia ini yang sempurna, manusia hanya bisa berusaha lebih baik dari waktu kewaktu, bisa lebih dekat dengan Penciptanya.
Makna perlengkapan pengesyahan sebagai suatu ajaran.
a)      Kain mori putih sepanjang tinggi badan tangan melambai (sag dedeg pengawe)
-          Mori (Bahasa Jawa, Artinya menyatu, melekat, campur).
-          Warna Putih artinya suci bersih.
-          Sag dedeg pengawe artinya menurut batas kemampuan masing-masing.
b)      Pakaian syakral warna hitam, warna hitam melambangkan kesabaran.
c)      Uang logam artinya bisa di terima oleh masyarakat banyak, tidak mudah terkoyak sebagai penembus jurus/mahar jurus.
d)     Ayam jago dimaksudkan sebagai sesuatu latihan berkorban dengan hati yang ikhlas. Di harapkan menjadi jagonya SH, yaitu warga SH di harapkan bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana.
e)      Suruh temu rose/ruasnya. Suruh artinya kaweruh (mencari ilmu). Temu rose artinya temu rasane/rasanya yaitu rasa persaudaraan yang dalam.
f)       Pisang rojo temen setangkep. Pisang lambang rezeki dari Allah SWT. Rojo artinya raja/pemimpin. Temen artinya jujur, sungguh-sungguh.
g)      Gelas minum yaitu gelas bening untuk tempat air pengesyahan.
TATA LAKSANA LATIHAN
1.      Tatalaksana latihan meliputi pengaturan.
2.      Tahap latihan masing-masing.
3.      Tatalaksana latihan meliputi pengaturan.
4.      Tahap latihan masing-masing tingkatan siswa.
5.      Materi latihan fisik, tehnik dan taktik.
6.      Sistimatik metode latihan.
7.      Pembinaan prestasi pertandingan.
Kegiatan latihan/pembinaan lainnya (latihan gabungan, latihan fisik dan lain-lain).
Tahap latihan tingkatan siswa 
1.      Polos               : Lama latihan 4 bulan, dengan jumlah latihan, min 16 kali pertemuan.
2.      Jambon            : Lama latihan 6 bulan, dengan jumlah latihan, min 24 kali pertemuan.
3.      Hijau               : Lama latihan 8 bulan, dengan jumlah latihan, min 32 kali pertemuan.
4.      Putih                : Lama latihan 8 bulan, dengan jumlah latihan, min 32 kali pertemuan.
Materi latihan terdiri dari: 
1.      Materi latihan fisik.                             17. Jurus belati.
2.      Materi latihan tehnik.                          18. Kuncian dan lepasan.
3.      Materi latihan taktik.                           19. Senjata PS lainnya.
4.      Materi latihan fisik.                             20. Analisa jurus.
5.      Pemeriksaan kondisi fisik.                  21. Pola langkah
6.      Pemanasan.                                         22. Sambut
7.      Ausdouwer/ketahanan.                       23. Jurus refleks
8.      Stamina.                                              24. Beladiri praktis
9.      Kecepatan dan ketepatan.
10.  Dasar ketrampilan.
11.  Pernapasan.
12.  Materi latihan teknik.
13.  Senam missal
14.  Senam dasar
15.  Jurus.
16.  Senam toya.
Uraian materi untuk tiap tiangkatan tersusun dalam matrik.
Sistimatika latihan dan metode latihan
Sistimatika pelasanaan latihan dan metode latihan.
Sistimatika pelaksanaan latihan dari waktu, terdiri dari:
·         Latihan pendahuluan
·         Peregangan (5 menit)
·         Pernapasan (8 menit)
·         Latihan inti
·         Latihan fisik (30 menit)
·         Latihan tehnik (60 menit)
·         Latihan taktik (60 menit)
·         Pembinaan mental–kerohanian (khusus dan pernapasan).
PERATURAN PELAKSANAAN LATIHAN 
Penanggung jawab rayon, komsat, ranting, cabang membuat program latihan tentang tugas-tugas untuk pelatih dan siswa yang disesuaikan lokasi tempat latihan pelatih 15 menit sebelumnya harus berada di tempat latihan. Pengisian absen setiap siswa harus mengikuti latihan secara terus menerus siswa yang tidak dapt hadir pada waktu latihan 3 (tiga) kali berturut-turut diberi peringatan pertama. Setelah peringatan pertama ternyata siswa tersbut idak memperhatikannya, maka perlu diberi peringatan kedua dan seterusnya sampai peringatan ketiga setelah sampai peringatan ketiga kali berturut-turut siswa tersebut tetap tidak memperhatikan disiplin organisasi, maka sisiwa yang bersangkutan terpaksa dikeluarkan dari Persaudaraan SH Terate dan tidak berhak memakai/menggunakan identitas Persaudaraan SH Terate. Pengeluaran siswa tersebut dinyatakan secara tertulis dan dibuat rangkap 3 (tiga).  
Aslinya diberikan kepada orang tua/wali yang bersangkutan lembar 2 (dua) dikirim ke Cabang sebagai tembusan, lembar ke 3 (tiga) tinggal di rayon sebagai arsip. Jika dikemudian hari ex. Siswa tersebut ingin mengikuti latihan kembali, maka kepada ex. Siswa tersebut diwajibkan memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan dan lebih berat misalnya menemui atau menghubungi pengurus cabang atau sesepuh SHT yang lebih banyak lagi. Pelajaran ke-SH-an diberikan dan ditanamkan sejak siswa mulai mengikuti latihan sampai mereka ikut pengesahannya. Pemberian ke-SH-an disesuaikan dengan tingkatan atau ban. Siswa yang akan mengikuti ujian kenaikan tingkat atau ban diwajibkan ujian Testing ke-SH-an disamping testing teknis yang diadakan oleh masing-masing rayon. Hasil testing masing-masing rayon harus dilaporkan ke Cabang hanya mereka yang lulus testing rayon yang dibolehkan mengikuti ujian kenaikan tingkat atau ban.
METODE DAN MATERI PEMBINAAN TEHNIK DAN LATIHAN LATIHAN FISIK
Pemeriksaan Kondisi Fisik
Pemeriksaan kondisi secara medis (bagi yang memungkinkan)
Test kondisi, aerobik
Pemanasan 
Latihan senam umum. Pembinaan kelenturan, keseimbangan dan kecepatan, ketepatan.
Leher
Dada
Perut-pinggang
Pinggang kiri dan kanan
Gerak tungkai ke depan, samping, belakang
Keseimbangan
Kuda-kuda
Latihan Ausdouwer
Paket I
Springan, loncat 5 menit.
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti senam 24 (kaki sejajar)
Tahan pipi, tangan mengepal di pipi.
Dengkulan cepat
Tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Kombinasi tendangan A & C
Tendangan cepat diawali dari jongkok
Scot Jump
Spir perut atas, badan diangkat
Spir perut bawah, kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal.
Paket 2
Springan
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti 24
SIkut cepat ke atas kanan dan kiri
Tahan pipi tangan mengepal
Dengkulan cepat
Tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Tendangan cepat B
Kombinasi tendangan A dan T
Tendangan cepat A diawali jongkok
Scot Jump
Jalan ongkong-ongkong
Spir perut atas badan diangkat
Spir perut bawah kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal
Pus up ditempat loncat tangan pegangan
Pus up berjalan tangan terbuka loncat
Pus up berjalan tangan mengepal loncat
Lemparan kaki ke belakang
Lemparan kaki ke depan
Latihan tangan membuka dan menutup
Paket 3
Springan
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti senam 24
SIkut cepat ke atas kanan dan kiri
Sikutan cepat kanan kiri, kaki sejajar
Tahan pipi tangan mengepal menempel di pipi
Dengkulan cepat
tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Tendangan cepat B
Kombinasi tendangan A dan B
Tendangan cepat A diawali jongkok
Spir paha
Scot Jump
Jalan ongkong-ongkong
Loncat kanguru
Slimpuh langsung tendangan A
Spir perut atas badan diangkat
Spir perut bawah kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal
Pus up ditempat loncat tangan pegangan
Pus up berjalan tangan terbuka loncat
Pus up berjalan tangan pedangan loncat
Jalan mengepal
Lemparan kaki ke belakang
Lemparan kaki ke depan
latihan tangan membuka dan menutup
Spir leher
Spir leher berputar
Spir punggung
Paket 4
Springan
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti 24
SIkut cepat ke atas kanan dan kiri
Sikutan cepat kanan kiri, kaki sejajar
Tahan pipi tangan mengepal menempel di pipi
Dengkulan cepat
Tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Tendangan cepat B
Kombinasi tendangan A dan T
Tendangan cepat A diawali dari jongkok
Spir paha
Scot Jump/loncat jongkok
Jalan ongkong-ongkong
Loncat kanguru
Slimpuh langsung tendangan A
Loncat katak berputar, hitungan 1, 2, 3, 4 kemudian hitungan 4 berputar melingkar ke kiri, kanan
Spir perut atas badan diangkat
Spir perut bawah kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
pus up tangan kiri terbuka
pus up tangan satu terbuka
pus up tangan satu mengepal
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal
Pus up ditempat loncat tangan pegangan
Pus up berjalan tangan terbuka loncat
Pus up berjalan tangan mengepal loncat
pus up berjalan tangan pedangan loncat
Jalan mengepal
pus up kapal putar kedepan
pus up kapal putar kebelakang
Lemparan kaki ke belakang
Lemparan kaki ke depan
Latihan tangan membuka dan menutup
spir leher
spir leher berputar
spir punggung
kayang berjalan ke belakang
kayang berjalan ke depan
rol kip.
1.      Latihan Bebas: Untuk tingkat Hijau dan telah dewasa Spir tangan. Menggunakan sapu lidi, Menggunakan dempel dan tali, dan Menggunakan katrol tangan.
2.      Spir kaki: Menggunakan beban, katrol di kaki, Menggunakan peralatan lain-lain
STAMINA
Lari ditempat                                                 Lari
Cepat
Tingkat polos              : 5 menit                      Tingkat polos              : 20 menit
Tingkat Jambon           : 7 menit                      Tingkat jambon           : 30 menit
Tingkat Hijau              : 9 menit                      Tingkat hijau               : 40 menit
Tingkat Putih              : 10 menit                    Tingkat putih               : 50 menit
DASAR KETRAMPILAN
Jatuh Diri
Tingkat polos                                    
              Tingkat Jambon
a. jatuh depan                                                 
  a. jatuh depan
b. jatuh samping (dari posisi jongkok)           
  b. jatuh samping (dari posisi berdiri = bisa) 
c. jatuh belakang                                            
  c. jatuh belakang
Tingkat Hijau                                                  Tingkat Putih
a. jatuh depan                                                 
  a. jatuh depan
b. jatuh samping dari posisi berdiri = trampil 
  b. jatuh samping dari posisi berdiri = mahir
c. jatuh belakang                                            
  c. jatuh belakang

LATIHAN TEHNIK
Pemeriksaan Kondisi Fisik
1. Senam massal                                            2. Senam dasar                                             
Tingkat Polos              : -                                 Tingkat Polos              : 1 - 30
Tingkat Jambon           : 1 – 20                        Tingkat Jambon           : 1 - 60
Tingkat Hijau              : 1 – 40                        Tingkat Hijau              : 1 - 80
Tingkat Putih              : 1 – 60                        Tingkat Putih              : 1 - 90

3. Praktek Jurus                                            4. Pasangan   
Tingkat Polos              : 1 – 4                          Tingkat Polos              : 1 - 4
Tingkat Jambon           : 1 – 13                        Tingkat Jambon           : 1
- 13
Tingkat Hijau              : 1 – 25                        Tingkat Hijau              : 1
- 25
Tingkat Putih              : 1 – 35
                       Tingkat Putih              : 1 - 35

5. Langkah
Tingkat Polos              : Angkatan Geseran
Tingkat Jambon           : Angkatan-laporan Geseran-loncatan
Tingkat Hijau              : Angkatan-lampatan Geseran seser
Tingkat Putih              : Angkatan-lompatan Geseran-seser loncatan-putaran
6. Senam Toya                                               7. Jurus Toya
Tingkat Polos              : -                                 Tingkat Polos              : -
Tingkat Jambon           : 1 – 15                        Tingkat Jambon           : 1 – 5
Tingkat Hijau              : 1 – 20                        Tingkat Hijau              : 1 – 10
Tingkat Putih              : 1 – 25                        Tingkat Putih              : 1 – 15

8. Jurus Belati                                                9. Kuncian, Lepasan dan Dekapan
Tingkat Polos              : -                                 Tingkat Polos              : -
Tingkat Jambon           : -                                 Tingkat Jambon           : 1 – 26
Tingkat Hijau              : 1 – 10                        Tingkat Hijau              : 1 – 44
Tingkat Putih              : 1 – 18                       
Tingkat Putih              : -

10. Senjata PS lain
Tingkat Polos              : -
Ti



ngkat Jambon           : -
Tingkat Hijau              : Golok, Pedang
Tingkat Putih              : Golok, Pedang, Trisula, Krambit























Comments

Popular posts from this blog

KEUNGGULAN PSHT

MAKNA BUNGA TERATAI